KD 3.2
3.1
Memahami dasar-dasar pemetaan, Pengindraan
Jauh, dan Sistem Informasi Geografis (SIG) indikator
1.2.1
Menjelaskan sistem kerja penginderaan jauh 1.2.2
Menjelaskan sistem kerja SIG 1.2.3
|
Geografi selalu mengandalkan peta, penginderaan jauh, dan
Sistem Informasi Geografis untuk mempermudah proses analisis dan pengambilan
kebijakan.
Peta, pengeinderaan
jauh (inderaja), dan system informasi geografis (SIG) merupakan satu kesatuan
alat analisis yang biasa digunakan pada berbagai bidang. Secara dasar proses
pembuatan peta hampir sama ketika kalian membuat makalah, yakni data sumber
(input), manajemen dan manipulasi (pengelolaan), dan hasil akhir (output). Sistem kerja peta,
inderaja, dan SIG pada dasarnya menerapkan 3 tahapan tersebut. Cermati uraian
berikut A.
Input (penginderaan jauh)
Pada beberapa tugas geografi, jika
kalian diminta mengolah google earth, sebenarnya kalian sudah berkecimpung di
bidang penginderaan jauh. Google earth merupakan hasil pengelolaan data dari
proses kerja pengeinderaan jauh. Dalam proses pembuatan peta, citra satelit
hasil penginderaan jauh sering digunakan sebagai sumber data (input) B.
Manajemen dan manipulasi
data (SIG)
Sistem Informasi Geografis (SIG)
pada proses pembuatan peta berperan sebagai pengelola data spasial yang
didapatkan dari citra penginderaan jauh maupun data survey lapangan dengan
GPS. Peran SIG sangat dibutuhkan karena dalam SIG terdapat berbagai macam
analisis, seperti overlay dan networking buffering. Perhatikan ilustrasi
disamping! Overlay merupakan analisis yang menggabungkan beberapa peta berbeda untuk C. Output (Peta) Peta marupakan hasil analisis spasial (keruangan) dari
penginderaan jauh dan data lapangan yang diolah dengan system informasi
geografis. |
Tidak ada komentar: