Seperti yang
berada pada judul artikel ini, disini penulis ingin menceritakan sedikit
kutipan keberadaan belerang yang berada pada gunung ijen serta keindahan
alamnya.
Terletak pada 8derajat ,03,5 menit LS dan 114derajat, 14,5 menit, berdiri kokoh dengan ketinggian 2386 m dpl, Seperti yang di ketahui gunung ijen menghasilkan
kekayaan alam yang melimpah berupa SDA belerang, dimana kegiatan pertambangan
di kawah ijen merupakan kegiatan tambang belerang terbesar di dunia. Beberapa
masyarakat sekitar lereng ijen memanfaatkan SDA tersebut untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, di mulai dari pukul 02.00 dini hari penambang sudah
memulai berkegiatan menaiki langkah demi langkah badan gunung ijen untuk menuju
pada kawah yang terdapat belerang yang sangat melimpah. Telah di ketahui bahwa bahaya
akan selalu mengancam kehidupan mereka, selain dari gas beracun yang bisa saja
keluar dengan tiba-tiba, bahaya yang lain ketika gunung ijen terjadi erupsi.
Betapa beresikonya kehidupan para penambang belerang yang berada pada gunung
ijen. Gunung ijen saat ini terkenal sebagai salah satu gunung terindah yang ada
di Indonesia, selain menampilkan matahari terbit ketika pagi hari, sore haripun
gunung ijen juga mampu menampilkan pemandangan matahari tenggelam, tidak hanya sebatas itu saja, karakteristik dari badan gunung ijen
sendiri juga dapat menampilkan pemandangan yang tidak kalah indah dengan gunung
yang lain. Di ijen menampilkan danau vulkkanik yang sangat indah yang berukuran
1160x1160m, dimana bagian yang terisi air sebesar 960x600m, yang air tersebut
bersifat asam dengan tingkat keasaman hingga mencapai nilai nol (tidak
terukur). Selain danau kawah tersebut ijen juga mampu menghasilkan pemandangan
api biru ketika malam hari.
Beberapa refrensi mengatakan bahwa gunung ijen
memiliki keindahan alam di atas rata-rata, tetapi bagi penambang belerang yang
berkegiatan sehari-hari dan berhubungan langsung dengan gunung ijen, hal
tersebut sudah di anggap biasa oleh mereka, karna dalam pola pemikiran
penambang, mereka di tuntut untuk mendapakan nafkah dari kegiatan vulkanisme
gunung ijen.
Berjuang di lantai kawah ijen mengharapkan beberapa lembar rupiah sesungguhnya merupakan pilihan terahir bagi setiap pekerja
tambang, terutama pemikul belerang. Betapa tidak, setalah “menggelepar” dalam
asap belerang yang sangat pekat di tengah pusaran kawah, bongkah-bongkah
belerang tersebut harus di angkut dengan cara di pikul ke puncak (rim carter).
Jarak antara lantai dengan bibir kawah sejauh 300M dengan kemiringan 45-60
derajat. Tiba di puncak para pemikul melanjutkan perjalanan ketempat
penampungan sejauh 3 KM.
Setiap pemikul belerang mampu membawa kurang lebih
70-90 Kg dalam sekali angkut, dalam keadaan normal 1 penambang bisa 2 kali
dalam sehari untuk melakukan aktivitas penambangan, berarti 1 penambang bisa
membawa 140-180 kg dalam 2 kali angkut. Jika harga belerang tersebut di
setorkan ke pengepul dengan harga 1000 rupiah/Kg, maka pembang hanya
mendapatkan kurang dari 200.000 rupiah/ hari dengan menghadapi resiko yang amat
besar dengan ancaman nyawa mereka. Betapa keras kehidupan di lereng ijen di
balik keindahan alamnya yang saat ini menjadi salah satu destinasi utama
kunjungan pariwisata di jawa timur bahkah di Indonesia. Saat ini ada beberapa penambang yang sudah mendapatkan bantuan kereta dorong dari pemerintah
untuk mengankut belerang juga dapat di manfaatkan untuk memberikan pelayanan
bagi wisatawan yang tidak mampu untuk mendaki tetapi ingin bisa sampai ke
puncak.
Mungkin ini sedikit yang bisa penulis jabarkan
mengenai tentang kawah ijen di balik keindahan alamnya. Trimakasih semoga
bermanfaat.
Tulisan ini
sebagian kalimat di kutip dari buku HIDUP DI ATAS TIGA LEMPENG karangan OMAN
ABDURAHMAN DAN PRIATNA, DKK
PENERBIT: Badan
Geologi Indonesia pada tahun 2013
BAGI ALAM TIDAK ADA KEWAJIBAN UNTUK MENYESUAIKAN DENGAN LINGKUNGAN ATAUPUN DENGAN MANUSIA, TETAPI LINGKUNGANLAH YANG HARUS BISA MENYESUAIKAN DENGAN KEADAAN ALAM YANG ADA.
BELERANG SEPIKUL DEMI NASI SEBAKUL KAWAH IJEN BANYUWANGI
Reviewed by eko priyo hartanto
on
17.43
Rating:
Tidak ada komentar: