Upaya sosialisasi
mitigasi kebencanaan akan sangat efektif bila dilaksanakan melalui sekolah.
Setiap tahun ajaran akan dating siswa baru, dan merekalah yang akan menjadi
penyampaian tentang mitigasi bencana. Mata pelajaraan pengetahuan
social-Geografi , diberikan di kelas 7-9 SMP dan 10-12 SMA, peserta didik dalam
pembelajaran pengetahuan social/ Geografi di SMP dan SMA di arahkan, dibimbing,
dan dibantu untuk menjadi masyarakat global yang dinamis. Mata pelajaran ini
dirancanng untuk membangundan merefleksikan kemampuan peserta didik dalam
kehidupan masyarakat yang selalu berubah dan berkembang secara terus-menerus.
Dalam kurikulum
dituliskan bahwa geografi merupakan ilmu yang menunjang kehidupan. Sejalan
dengan tujuan kurikulum secara umum, maka dalam pembelajaran Geografi terhadap
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa, seperti: dinamika atmosfer,
dinamika lithosfer, dinamika hidrosfer, dinamika biosfer dan dinamika
antroposfer serta dampaknya bagi kehidupan manusia. Melihat dari pemapara
materi yang ada di dalam mata pelajaran Geografi juga di sinkronkan dengan
pengertian Geografi menurut hasil dari seminar lokakarya yang di laksanakan di
semarang oleh ikatan Geografi Indonesia (IGI) yakni, ilmu yang mempelajari
tentang persamaan dan perbedaan gejala geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam
konteks keruangan.
Peristiwa alam akan terus
berjalan sesuai dengan ketentuannya. Oleh karena itu tak bisa hanya berpangku
tangan membiarkan peristiwa alam itu tanpa kesiapan. Begitu banyaknya penduduk
Indonesia yang berada di daerah bencana gunung api atau di daerah rawan gempa
bumi dan tsunami. Mereka memerlukan informasi bagaimana harus bertindak untuk
menyelamatkan diri. Upaya kewaspadaan itu harus terus diaktualkan dari waktu ke
waktu, sebab bencana alam itupun bissa terjadi setiap saat, ketika masyarakat
sudah lupa siaga.
Seperti halnya pengalaman pengalaman Seorang gadis asal
inggris 10 tahun menjadi pahlawan, karena telah menyelamatkan setidaknya 100
nyawa pada tahun 2004 silam. Gadis bernama Tilly Smiith, adalah salah satu dari
banyak pengunjung asing di Pantai Maikhao, Phuker, Thailand. Waktu itu, bencana tsunami besar melanda beberapa wilayah
samudera Hindia termasuk, Aceh yang terkena dampak paling besar. Itu adalah
salah satu bencana alam paling merusak yang pernah terjadi, yang
menghancurkan sebagian Thailand, Indonesia, Sri Lanka, dan India.
Sementara itu, tak ada seorangpun bahkan departemen meteorologi yang melihat
gelombang mematikan itu. Namun, Tilly yang waktu itu masih berusia 10 tahun
mampu mengetahui tanda-tanda tsunami dan berhasil menyelamatkan nyawa ratusan
orang. Seperti dikutip dari Schoopwhoop, gadis 10 tahun ini
melihat sinyal tsunami ini, berkat pelajaran geografi yang diterimanya dua
minggu lalu sebelum bencana tersebut. Menurut unbelieve-fact,
Tilly menerima pelajaran geografi di sekolahnya Oxhott, Surrey, Inggris dan
melihat air surur dari pantai dan gelembung buih di laut.
Dari pengalaman di atas menggambarkan bahwa system pembelajaran geografi yang dapat di serap oleh peserta didik dapat memberikan menfaat bagi kehidupan sehari-hari, dimana pembelajaran tersebut langsung mengena dalam ilmu pengetahuan yang ada dalam kehidupan masyarakat, bahkan pada daerah ssimeulue (Indonesia), yang berhasil dalam pendidikan bencana Tsunami melanda daerah ini pada tahun 1907, dimana system pendidikan ini mampu menjadi budaya mitigasi bencana tsunami.
Dari pengalaman di atas menggambarkan bahwa system pembelajaran geografi yang dapat di serap oleh peserta didik dapat memberikan menfaat bagi kehidupan sehari-hari, dimana pembelajaran tersebut langsung mengena dalam ilmu pengetahuan yang ada dalam kehidupan masyarakat, bahkan pada daerah ssimeulue (Indonesia), yang berhasil dalam pendidikan bencana Tsunami melanda daerah ini pada tahun 1907, dimana system pendidikan ini mampu menjadi budaya mitigasi bencana tsunami.
Tulisan
ini di kutip dari buku hidup di atas tiga lempeng atas karangan Oman
abdurahman, DKK
Sumber
lain di dapat dari beberapa WEB berita internasional dan nasional
GEOGRAFI WADAH PENDIDIKAN MITIGASI
Reviewed by eko priyo hartanto
on
17.14
Rating:
Tidak ada komentar: